NAMA : DENDY PRASETIO
NPM : 21210783
KELAS : 1EB12
ARTIKEL BISNIS
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu : 1. Sumber daya materi
2. sumber daya manusia
3. sumber daya keuangan
4. sumber daya informasi
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu : 1. Sumber daya materi
2. sumber daya manusia
3. sumber daya keuangan
4. sumber daya informasi
Tujuan Bisnis
Setiap Bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. 4 faktor produksi dalam perusahaan : 1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Manusia
3. Modal dan
4. Informasi
Setiap Bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. 4 faktor produksi dalam perusahaan : 1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Manusia
3. Modal dan
4. Informasi
Meningkatkan omset dalam berbisnis
Jadi, bagaimana cara meningkatkan omset sekaligus keuntungan bisnis tersebut? Berikut ini adalah caranya yang lebih dikenal dengan istilah Five Business Chasis itu:
1. Perbanyak Prospek (Leads). Caranya dengan iklan, buka cabang, sebar brosur, ikut pameran dll. Misalnya, anda buka toko di mal. Rata-rata yang masuk ke toko anda secara tidak sengaja adalah 1000 orang, maka prospek/leads anda adalah 1000. Kemudian anda sebarkan brosur di pintu gerbang mal yang mengundang orang supaya datang ke toko anda. Katakanlah prospek yang yang masuk ke toko dari brosur tersebut adalah 100 orang, jadi prospek anda menjadi 1100. Semakin banyak yang masuk ke toko anda berarti semakin banyak prospek anda.
2. Perbanyak Jumlah Konversi (Conversion). Konversi adalah jumlah prospek yang akhirnya membeli produk anda. Misalnya dari 1000 prospek yang masuk ke toko anda ada 250 orang yang membeli. Artinya konversi anda adalah 25%. Bagaimana cara menaikkan konversi? Contohnya: berikan garansi, berikan jaminan purna jual, delivery gratis, dll.
3. Naikkan Jumlah Transaksi. Jumlah transaksi adalah berapa banyak transaksi yang terjadi di toko anda per hari, per minggu atau per bulan. Bagaimana cara menaikkan jumlah transaksi? Lakukan berbagai cara agar pelanggan anda lebih sering belanja, misalnya dengan memberikan hadiah, bonus, point, voucher dll.
4. Naikkan Jumlah Rata-rata Pembelian. Dari jumlah transaksi tersebut berapa rata-rata transaksinya? Misalnya toko anda memperoleh omset Rp. 1.000.000 per hari dengan jumlah transaksi 50, maka rata-rata transaksi anda adalah Rp. 20.000. Caranya? Anda pernah makan di McDonalds? Setiap kita akan membayar, pelayannya selalu tanya: “Mau tambah french fries pak?” Kalau kita jawab iya, dia akan tanya: “Yang large atau medium?” Kalau kita jawab tidak ingin french fries, dia akan tanya lagi: “Es krimnya mau pak?” atau “Mau coba wafflenya pak?” Begitu seterusnya.
5. Naikkan Margin Keuntungan. Misalnya harga pokok produk anda adalah Rp.750. Anda jual Rp.1000, maka keuntungan anda adalah Rp. 250 atau 25% (Rp. 250 : Rp. 1000). Kemudian anda naikkan harganya Rp. 100 menjadi Rp. 1.100, maka margin keuntungannya menjadi 32% atau naik 7%.
7 Tips Mempertahankan Konsumen
Ada 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas usaha, yaitu penjual dan pembeli yang satu dengan yang lainnya saling berinteraksi. Apapun jenis usaha yang kita jalankan baik bidang jasa maupun perdagangan tidak terlepas dari dua unsur tadi.
Ada pepatah mengatakan bahwa konsumen adalah raja. Pepatah itu menurut saya masih relevan dengan kondisi sekarang atau bahkan bersifat universal. Penjual tidak akan bisa menjual kalau tidak ada konsumen, begitupun sebaliknya konsumen tidak akan dapat memenuhi segala keperluannya kalau tidak ada penjual.
Menurut saya upaya mempertahankan konsumen jauh lebih sulit daripada mendapatkan konsumen baru. Setiap kegiatan usaha setiap orang akan berlomba-lomba mempertahankan konsumen dengan berbagai cara agar si konsumen tidak pindah menjadi pelanggan lain. Perlakukan konsumen sebagai raja lebih banyak dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Mari kita tengok bagaimana suatu bank, antara bank yang satu dengan bank yang lainnya berlomba-lomba memberikan pelayanan kepada nasabahnya dengan sebaik-baiknya. Mulai dengan dibukakan pintu masuk, ucapan selamat pagi pa.. bu, wajah petugas yang ramah penuh senyum sampai dengan hal-hal penawaran bantuan-bantuan lainnya. Kemudian kita tengok juga bagaimana perusahaan dealer mobil memberikan pelayanan, mulai dengan dibukakan pintu masuk dengan wajah yang ramah dari customer servis, diberikan berbagai penjelasan mengenai suatu produk yang ia jual, memberikan ucapan selamat sampai dengan diantarkannya kembali ke pintu keluar disaat si konsumen pulang. Trik-trik semacam itu mereka berupaya bagaimana merebut hati para customer untuk bisa menjadi mitra. Kalau mau bertahan hidup, itulah memang tuntutannya.
Inilah tips untuk anda :
1. Sapalah konsumen dengan baik. Maksudnya adalah, ketika konsumen
dateng ke tempat kita, sambutlah dengan senyum, sedapat mungkin
ucapkan selamet pagi atau siang pa..bu. Point pertama sudah kita
dapatkan berupa kesan “ramah”.
dateng ke tempat kita, sambutlah dengan senyum, sedapat mungkin
ucapkan selamet pagi atau siang pa..bu. Point pertama sudah kita
dapatkan berupa kesan “ramah”.
2. Tanyakan apa keperluannya. Kita harus pro aktif menanyakan terlebih
dahulu apa keperluan konsumen dengan ucapan “ada yang perlu saya
bantu?”.
dahulu apa keperluan konsumen dengan ucapan “ada yang perlu saya
bantu?”.
3. Berikan kualitas terbaik. Setiap produk yang kita berikan harus yang terbaik.
Jangan sekali-kali kita memberikan kepada konsumen asal asalan. Hal ini
akan menciptakan kesan buruk bagi pelanggan terhadap produk yang kita
jual.
Jangan sekali-kali kita memberikan kepada konsumen asal asalan. Hal ini
akan menciptakan kesan buruk bagi pelanggan terhadap produk yang kita
jual.
4. Berikan harga yang wajar. Pada tingkat persaingan yang ketat harga suatu
produk atau layanan sangat menentukan. Untuk membeli sesuatu
konsumen biasanya memilih-milih tempat mana yang lebih murah. Berikan
mereka dengan harga yang wajar tapi tetap dibarengi kualitas yang baik,
basanya konsumen akan balik lagi ke tempat kita.
produk atau layanan sangat menentukan. Untuk membeli sesuatu
konsumen biasanya memilih-milih tempat mana yang lebih murah. Berikan
mereka dengan harga yang wajar tapi tetap dibarengi kualitas yang baik,
basanya konsumen akan balik lagi ke tempat kita.
5. Tepati Janji. Upayakan setiap janji yang kita berikan kepada konsumen
untuk selalu ditepati. Jangan sekali-kali kita memberikan janji kepada
konsumen kalau memang kita tidak bisa memenuhinya. Hindari jangan
sampai konsumen bolak balik ke tempat kita hanya karena janji yang tidak
bisa kita tepati, waktu dan uang sudah mereka buang gara-gara janji kita
yang tidak tepat. Konsumen akan kecewa dan pindah ke tempat lain. Ujung-
ujungnya yang rugi kita sendiri, kehilangan konsumen.
untuk selalu ditepati. Jangan sekali-kali kita memberikan janji kepada
konsumen kalau memang kita tidak bisa memenuhinya. Hindari jangan
sampai konsumen bolak balik ke tempat kita hanya karena janji yang tidak
bisa kita tepati, waktu dan uang sudah mereka buang gara-gara janji kita
yang tidak tepat. Konsumen akan kecewa dan pindah ke tempat lain. Ujung-
ujungnya yang rugi kita sendiri, kehilangan konsumen.
6. Ciptakan kekeluargaan. Pada saat kita tengah memberikan pelayanan,
jangan cenderung terfokus pada hasil penjualan akhir saja. Maksud saya,
pada saat proses pemberian pelayanan berlangsung kita jangan bersikap
monoton. Libatkan mereka dalam suatu obrolan yang ringan-ringan,
misalnya menanyakan tempat tinggal atau bisa juga menanyakan tentang
keluarga mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan.
jangan cenderung terfokus pada hasil penjualan akhir saja. Maksud saya,
pada saat proses pemberian pelayanan berlangsung kita jangan bersikap
monoton. Libatkan mereka dalam suatu obrolan yang ringan-ringan,
misalnya menanyakan tempat tinggal atau bisa juga menanyakan tentang
keluarga mereka. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan.
7. Ciptakan ikatan psikologis. Hal ini dapat dilakukan apabila kita sudah bisa
menciptakan ikatan kekeluargaan dengan konsumen. Untuk menciptakan
ikatan bathin saya lakukan dengan cara memberikan ucapan pada
momen-monen tertentu, misalnya ucapan selamat ulang tahun, selamat
hari raya dan sebagainya. Cukup dengan cara kirim sms. Kiat ini cukup
ampuh karena konsumen merasa diperhatikan. Nah kalau ikatan bathin
sudah terbentuk sulit bagi konsumen untuk pindah ke tempat lain.
menciptakan ikatan kekeluargaan dengan konsumen. Untuk menciptakan
ikatan bathin saya lakukan dengan cara memberikan ucapan pada
momen-monen tertentu, misalnya ucapan selamat ulang tahun, selamat
hari raya dan sebagainya. Cukup dengan cara kirim sms. Kiat ini cukup
ampuh karena konsumen merasa diperhatikan. Nah kalau ikatan bathin
sudah terbentuk sulit bagi konsumen untuk pindah ke tempat lain.
. Oleh karena itu berbisnis amatlah sangat penting karena dijaman modern ini orang-orang lebih mementingkan bisnis. Karena berbisnis bisa membuat kita menambah penghasilan dan kita jadi akan semakin mengerti pentingnya berbisnis dijaman modern ini.